Laporan Praktikum Hari/Tanggal
: Kamis/22-09-2011
Pemelihaan dan Pengoprasian Alat Waktu : 08.00-10.40 WIB
PJP : Wina Agustiani, S.Si
Asisten : Diah Andaru
HIGH PERFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY (HPLC) DAN NERACA ANALITIK
Nama Kelompok :
Hendri
Bahtiar ( J3L110083 )
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
HIGH PERFORMANCE LIQUID
CHROMATOGRAPHY (HPLC)
High
performance liquid chromatography
(HPLC) adalah suatu alat teknologi kimia modern yang
digunakan untuk menentukan komponen dalam suatu sampel dengan metode
pememisahkan komponen berdasarkan interaksi antara fase gerak dan fase diam
(McMaster 2007). HPLC merupakan suatu alat kromatografi yang menggunakan kolom
untuk memisahkan komponen dalam suatu sampel yang akan dianalisis. Hasil dari analisis sampel tersebut akan
dideteksi dalam suatu alat detektor.
Prinsip
dari HPLC adalah pemisahan suatu komponen dengan adanya interaksi antara fase
diam (cairan) yang bersifat polar dan fase gerak (eluen) yang bersifat non
polar. Proses pemisahan ini berdasarkan distribusi antara fase diam dan fase
gerak yang terjadi pada kolom utama. HPLC merupakan teknik pemisahan yang
diterima secara luas untuk kebutuhan industri, pendidikan, maupun analisis
bahan obat, baik dalam jumlah banyak atau dalam sediaan farmasetik.
Mekanisme
kerja HPLC adalah suatu eluen yang ditampung dalam suatu wadah reservoir, masuk ke dalam digasser yang berfungsi memompa eluen
untuk masuk ke dalam kontrol. Setelah itu eluen di pompa masuk ke dalam drain yang berfungsi untuk mencampur
eluen. Sampel yang akan di analisis di injeksikan dengan menggunakan syringe melalui injection port yang kemudian eluen dan sampel tercampur dan masuk
ke dalam guard column (kolom penjaga)
yang berfungsi untuk menyaring kotoran pada campuran sampel dan eluen sebelum
masuk ke dalam kolom utama. Setelah itu campuran sampel dan eluen masuk ke
dalam kolom utama untuk proses pemisahan. Hasil yang akan diperoleh akan
dideteksi oleh detektor yang ditampilkan pada display yang berbentuk kromatogram.
Dalam
proses menganalisis suatu sampel, HPLC menggunakan dua parameter analisis,
yaitu waktu retensi dan luas area. Waktu retensi digunakan dalam analisis yang
bersifat kualitatif, sedangkan luas area digunakan dalam analisis yang bersifat
kuantitatif. Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan sampel dalam proses
analisis sampai terdeteksi oleh detektor. Sedangkan luas area adalah luas hasil
analisis dalam bentuk grafik yang digunakan dalam penentuan jumlah kadar dari
suatu komponen.
HPLC
merupakan suatu alat instrumen yang terdiri dari beberapa bagian penting di
dalamnya. Bagian -bagian tersebut yaitu resorvoir,
drain, injection port, syringe, kolom
utama, layar display.
1.
Resorvoir
Bagian ini berfungsi
sebagai tempat penampung atau wadah eluen yang digunakan dalam HPLC. Reservoil ini dilengkapi dengan selang yang berfungsi untuk
mengalirkan eluen ke dalam pompa.
2.
Drain
Drain
adalah suatu bagian pada HPLC yang berfungsi dalam proses pencampuran eluen.
Pada drain ini terdapat beberapa
pompa eluen yang berbeda. Pada saat akan digunakan, eluen akan saling bercampur
dan menghasilkan suatu fase gerak yang sesuai untuk pemisahan.
3.
Injection
port
Bagian ini adalah
sebagai tempat untuk menginjeksikan sampel yang akan di analisis dengan
menggunakan suatu alat yatiu syringe.
Syringe yang berisi sampel di
masukkan secara horizontal ke dalam Injection
port yang kemudian akan tercampur dengan eluen yang digunakan.
4.
Kolom utama
Bagian ini adalah
bagian utama pada HPLC yang berfungsi sebagai pemisahan sampel berdasarkan
ditribusi antara fase diam dan fase gerak. Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainless steel atau terbuat dari gelas
berdinding tebal. Kolom utama berisi fase diam sebagai tempat terjadinya
pemisahan
5.
Layar display
Bagain ini berfungsi
sebagai penunjuk hasil komponen suatu sampel yang dianalisis yang ditampilkan
dalam bentuk data kromtogram. Layar display
pada HPLC memiliki beberapa kekurangan seperti layar yang kecil. Oleh
karena itu, biasanya digunakan komputer sebagai pengganti dari layar display pada HPLC.
6.
Detektor
Detektor
pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu detektor universal (yang
mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak bersifat
selektif) dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit
secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi,
dan elektrokimia (Usman 2011). Detektor yang paling banyak digunakan
dalam HPLC adalah detektor UV-Vis.
HPLC
merupakan suatu alat instrumen yang membutuhkan keterampilan dalam
penggunaannya. Dalam menggunakan alat HPLC, pastikan semua alat terhubung pada
sumber arus listrik. Hidupkan power pada stabilizer. Kemudian nyalakan pompa
untuk mengalir eluen. Setelah itu, nyalakan detektor dan komputer pada HPLC,
tunggu sampai alat HPLC benar-benar stabil.
Setelah
alat HPLC benar- benar stabil, masukkan syringe
yang berisi sampel melalui injection port.
Pastikan kran pada injection port
pada posisi ke arah bawah (inject).
Putar kran pada injection port ke
arah atas (load). Masukkan sampel.
Putar ke arah inject dan tarik siring
secara perlahan-lahan.
Setelah
proses analisis selesai, pencucian kolom harus dilakukan agar kolom selalu
dalam keadaan bersih dari sampel yang tersisa. Proses pembersihan dilakukan
dengan memilih data instrument clean
pada komputer dan methode sampai
kurva benar-benar linear. Laju alir eluen diturunkan secara bertahap. Pompa
pada HPLC dimatikan kemudian detektor dan terakhir komputer.
HPLC merupakan suatu
alat yang sangat sensitif sehingga membutuhkan pemeliharaan yang baik. Terdapat
beberapa cara dalam pemeliharaan HPLC, yaitu pelarut yang digunakan harus murni
dengan ukuran 0,45 µm, disimpan di meja permanen, posisi kolom yang sesuai,
terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung, dan menghilangkan
gelembung pada selang HPLC. Menghilangkan gelembung pada serang HPLC dapat dialakukan
dengan menekan tombol purge, kemudian
putar drain ke arah open dan pastikan
tidak ada lagi gelembung pada selang. Putar drain
pada posisi close dan tekan tombol purge.
NERACA
ANALITIK
Neraca analitik merupakan
suatu alat yang sering digunakan dalam laboratorium yang berfungsi menimbang
bahan yang akan digunakan. Neraca analitik berfungsi untuk membantu mengukur
berat bahan yang akan digunakan sebelum melakukan suatu percobaan yang
membutuhkan suatu penimbangan. Bahan yang ditimbang biasanya berbentuk padatan,
namun tidak menutup kemungkinan untuk menimbang suatu bahan yang berbentuk
cairan. Neraca analitik yang digunakan
dalam laboratorium merupakan instrumen yang akurat yang mempunyai kemampuan
mendeteksi bobot pada kisaran 100 gram sampai dengan ± 0,0001 gram (Day dan
Underwood 2002).
Neraca
analitik merupakan suatu alat penunjang dalam laboratorium. Neraca analitik
dilengkapi suatu layar detektor yang membantu pengguna untuk mengetahuan massa
bahan yang ditimbang dengan akurat. Dibandingkan dengan neraca zaman dulu yang
masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca analitik atau digital
memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih
akurat, presisi dan akuntable yaitu bisa
menyimpan hasil dari setiap penimbangan.
Neraca
analitik terdiri dari beberapa bagian, antara lain waterpass, piringan timbang, dan tombol pengaturan. Waterpass berfungsi sebagai penanda
posisi neraca pada saat akan digunakan. Neraca harus dalam posisi yang seimbang
pada saat penggunaannya agar data yang dihasilkan akurat. Piringan timbang
merupakan suatu wadah yang berfungsi sebagai tempat bahan yang akan ditentukan
massanya. Biasanya digunakan gelas arloji sebagai wadah bahan sebelum
diletakkan pada piringan timbang dalam neraca.
Tombol pengaturan pada
neraca analitik terdiri dari tombol rezero,
mode, dan on/off. Tombol rezero berfungsi untuk mengatur neraca
dalam keadaaan nol. Jika tombol ini sering digunakan, akan dapat merusak alat
neraca tersebut. Tombol rezero akan
mengatur neraca pada keadaan nol secara mendadak, sehingga neraca akan mudah
rusak dan menghasilkan data yang tidak akurat. Tombol mode pada neraca berfungsi sebagai suatu sistem konversi satuan
yang digunakan dalam penimbangan. Tombol ini akan memudahkan pengguana dalam
perubahan satuan dalam penimbangan. Sedangkan tombol on/off berfungsi
menyalakanj serta mematikan neraca. Dalam penggunaannya, neraca analatik
biasanya didiamkan selama 10-15 menit agar neraca dapat bekerja secara maksimal
dan menghasilkan data yang akurat.
Neraca
analitik merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi.
Dalam pengguanaanya, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
penyimpanan neraca dan kebersihan dalam penggunaannya. Kedudukan neraca harus
diatur dengan sekrup dan posisi neraca harus horizontal dengan waterpass. Ketika digunakan terkadang
neraca tergoncang dan posisi neraca tidak seperti keadaan semula. Oleh karena
itu, pengecekan wajib dilakukan sebelum menggunakan necara analitik.
Neraca
analitik harus dalam kondisi bersih agar dapat bekerja dengan baik. Kebersihan
neraca harus dicek setiap akan digunakan. Bagian dalam neraca harus dibersihkan
dengan menggunakan sikat, kain halus, atau tissue. Piringan di dalam neraca
dapat diangkat agar pembersihan dapat dilakukan secara menyeluruh. Sesudah
dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan
menggunakan anak timbangan.
Kalibrasi
neraca merupakan suatu syarat yang wajib agar neraca dapat berfungsi dengan
baik dan menghasilkan data yang akurat. Neraca dikontrol dengan menggunakan
suatu anak timbang yang sudah terpasang tau dengan anak timbangan eksternal
dengan massa 10 gram dan 100 gram. Temperatur atau suhu harus disesuaikan agar
kalibrasi dapat berjalan dengan baik. Penyimpangan berat dicatat dalam lembar
kontrol yang di dalamnya tercantum berapa kali penimbangan dan penyimpangan yang
dihasilkan. Neraca harus terindar dari terpaan angin dan harus dilakuakan
pengecekan secara berkala. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali,
maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
DAFTAR
PUSTAKA
Day R.A dan
Underwood A.L. 2002. Analisis Kimia
Kuantitatif edisi keenam. Sopyan Iis, penerjemah. Jakarta : Erlangga.
Terjemahan dari : Quantitative Analilysis
Sixth Edition.
McMaster Marvin C. 2007. HPLC A Practical User’s Guide. New
Jersey
: John Wiley & Sons, Inc.
Usman Anif. 2011. HPLC (High Performance
Liquid Chromatography). [terhubung berkala] http://lansida.blogspot.com/2010/07/hplc-kromatografi-cair-kinerja-tinggi.html
(27 september 2011).
0 komentar: