Laporan Praktikum Hari/Tanggal
: Kamis/06-10-2011
Pemelihaan dan
Pengoperasian Alat Waktu : 08.00-10.40 WIB
PJP : Wina Agustiani, S.Si
Asisten : Diah Daru
REFRAKTOMETER DAN
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Nama Kelompok :
Hendri Bahtiar ( J3L110083 )
PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
REFRAKTOMETER
Refraktometer adalah
alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi atau kadar dari bahan terlarut
dengan memaanfaatkan indeks bias suatu cahaya seperti gula dan garam. Iindeks
bias adalah kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya pada zat tersebut
atau perbandingan dengan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias. Harga pada
indeks bias suatu zat terlarut selalu berubah tergantung nilai suhu dan panjang
gelombang yang dibiaskan.
Prinsip kerja alat
refraktometer menggunakan prisip pembiasan. Jika sampel merupakan larutan
dengan konsentrasi rendah maka yang terjadi sudut refraksi akan lebar
dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sampel besar. Maka skala yang
terbaca akan jatuh pada skala rendah. Sedangkan, jika sampel dengan konsentrasi
tinggi maka sudut refraksi akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan
sampel kecil.
Refraktometer
memiliki beberapa bagian penting di dalamnya diantaranya prisma, optical
wedge, bimetal strips, lensa, bimetal strips, dan pemutar
skala.
Bagian- bagian dari
refraktometer :
1.
Prisma
Prisma ini berfungsi untuk menerima cahaya yang dilewati oleh sampel yang
akan diukur kemudian cahaya tersebut diubah dari cahaya polikromatis menjadi
sinar monokromatis.
2.
Optical wedge
Optical wedge berfungsi untuk menerima cahaya optik
monokromatis yang kemudian cahaya tersebut diteruskan ke lensa.
3.
Lensa
Lensa berfungsi untuk menerima cahya optik yang diteruskan dari optical
wedge. Lensa pada refraktometer ini juga berfungsi sebagai pembacaan skala
pada larutan sampel yang dibiaskan.
4.
Bimetel strips
Bimetal strips ini berfungsi untuk mengoreksi temperatur saat cahaya
dibiaskan.
5.
Pemutar skala
Pemutar skala berfungsi untuk memperjelas skala yang akan dibaca pada
sampel. Skala ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian sisi kiri adalah
indeks refraktif (Nd) dan bagian kanan warna spesifik grafis (Ug).
Hubungan konsentrasi
dengan indeks bias pada refraktometer bahwa konsentrasi larutan akan
berpengaruh terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya refraktometer akan dibaca
pada skala yang sesuai dengan penggunaanya. Seperti contoh saat mengukur sampel
gula maka yang ditera adalah skala gula. Konsentrasi bahan terlarut yang diuji
sering dinyatakan dalam satuan Brix (%) yaitu merupakan prosentasi dari
bahan terlarut dalam sampel (larutan air). Bahwa jika larutan yang dicari
indeks biasnya sama, tetapi konsentrasinya berbeda maka akan diperoleh hubungan
bahwa semakin besar konsentrasi, maka semakin besar pula indeks biasnya. Adapun
jenis-jenis refraktometer yaitu untuk mengukur salinitas (kadar garam) dan
untuk mengukur kadar gula.
Prosedur penggunaan
alat refraktomter adalah sampel ditetesi pada permukaan prisma kemudian tutup
lensa dan biarkan sampel menjalar pada permukaan prisma. Setelah itu, posisikan
refraktometer pada sumber cahaya kemudian baca skala antara indeks refraktif
(Nd) dengan warna spesifik (Ug). Berdasarkan hasil praktikum, didapat hasil
indeks bias pada sampel urine yaitu 1,3354 briks yang mengindikasikan bahwa
urine normal atau tidak mengandung kadar gula tinggi atau orang tersebut tidak
terkena penyakit diabetes. Seseorang yang terkena diabetes, memiliki skala
urine > 1.
Refraktometer
merupakan alat yang membutuhkan perawatan yang baik. Terdapat beberapa cara
dalam perawatan refraktometer yaitu selalu dikalibrasi apabila akan menggunakan
alat refraktometer, bilas dengan akuades pada permukaan prisma dan seka dengan
tisu dengan gerakan searah agar kaca pada permukaan prisma tidak tergores, dan
masukkan alat refraktometer ke box penyimpanan.
SPEKTROFOTOMETER
UV-Vis
Spektrofotometri
UV-Vis merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif
terhadap suatu energi yang ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blangko, dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan
blangko ataupun pembanding (Khopkar 2007).
Spektrofotometer
UV-Vis memiliki dua panjang gelombang pada pengamatannya. Untuk sinar UV
panjang gelombang yang digunakan yaitu berkisar antara 200-350 nm, sedangkan
untuk visibel yaitu berkisar antara 350-780 nm. Sumber cahaya yang digunakan
untuk spektrofotometer yaitu lampu walfram dan deterium. Lampu walfram
digunakan dalam pengamatan dengan panjang gelombang sinar tampak, sedangkan
lampu deterium digunakan untuk pengamatan dengan panjang gelombang UV. Prinsip
kerja dari spektrofotometer adalah interaksi antara sumber elektromagnetik
dengan zat yang diujikan.
Penggunaan
spektrofotometer dilakukan dengan cara, terlebih dahulu spektrofotometer
dihubungkan dengan komputer dan printer ke sumber arus 220 Volt melalui
stabilizer. Kemudian komputer dan printer dinyalakan terlebih dahulu, setelah
itu nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON. Tunggu selama 15 menit
untuk menstabilkan mesin dan lampu. Pilih program UV Solution yang
terdapat pada komputer. Tampilan program akan muncul dan memberi tahu bahwa
proses instalasi sedang berlangsung (ditandai dengan warna kuning). Ditunggu
hingga proses instalasi selesai yang ditandai dengan munculnya status ready
berwarna hijau.
Pengaturan panjang
gelombang dilakukan dengan cara memilih wavelength Scan. Setelah itu,
Klik Tab Instrument, data mode diisi Abs, Start WL (700), End WL (300) scan
speed (200), Replicate (1). Klik Tab monitor set Y Axis Max (2), Min (-0.05),
check list Open data proccesing window after acquisition. Klik Tab processing,
pilih integration method (Rektanguler), Thesshold (0.01), Sensitivity
(1). Klik Tab Report, check list parameternya, klik OK. Musukkan sample
kedalam kuvet dan pasang holdernya. Spektrofotometer di nol-kan menggunakan
blanko air, kemudian klik icon zero. Klik tab sample pada layar kanan,
isi nama sampelnya. Masukkan sampel, klik Measure, klik property disebelah
kanan layar, pilih Annotation (Peak Apex), Klik Apply, OK. Kemudian akan
muncul grafik.
Pengukuran fotometri
dilakukan dengan cara, klik icon method dikanan layar, pilih general,
pilih mode pengukuran fotometri, klik OK. Klik tab Quantitation, pilih wavelength
dan isi jumlah panjang gelombang (1), chek list pada Force curve
through zero. Klik instrument, isi panjang gelombang, statistik number (3),
replicate (3) dan delay time (0). Klik Standard, isi jumlahnya
(4), klik insert, isi nama dan konsentrasinya, klik OK. Klik Monitor, isi Y
axis, max 2.0 dan min-0.05, klik OK. Klik Report, check list semua
parameternya, klik OK. Alat di nol-kan dengan blanko air. Klik sample isi nama
sample, OK. Masukkan Standar-1 dalam kuvet dan pasang holdernya kemudian klik
Measure, klik YES, klik OK.
Pengaturan time
Scan dilakukan dengan cara, klik Method kemudian pilih tab
General dan pilih Measurement (Time Scan). Klik Instrument dan
pilih Data mode (Abs), WI (500 untuk VIS, 200 untuk UV), Scan time
(300), delay (0). Klik Monitor dan set Y Axis Max (0.005), Min
(-0.005), X Axis Max (300). Klik tab Processing dan pilih
Integration method (Rectangular), Threshold (0.01), Sensitivity (1). Klik tab
Report, Chek list seperti default, klik OK dan tunggu sampai status
Ready kemudian klik zero button. Klik measure, tunggu
scanning sampai selesa.
Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam penggunaan spektrofotometer UV-Vis ialah mengetahui
panjang gelombang maksimum larutan yang akan diujikan dan mengetahui kurva
deret standar larutan agar pengukuran lebih teliti dan mendapatkan hasil yang
akurat. Selain itu, dalam penyimpanannya spektrofotometer UV-Vis harus
diletakkan dalam meja yang permanen agar spektrofotometer tahan oleh goncangan
dan terhindar dari kerusakan akibat terjatuh. Spektrofotometer tidak boleh
terlalu sering dipindah-pindahkan, terpapar sinar matahari secara langsung, dan
listrik yang digunakan harus stabil agar tidak merusak alat.
Perhitungan :
Konsentrasi Absorban
Sampel 1,605
1 ppm 0,405
3 ppm 2,400
5 pmm 3,020
Didapatkan hasil :
A = -0,019583 R = 0,9729
B = 0,6488
y = A + Bx
1,605 = -0,019583 + 0,6488x
0,6488x = 1,624583
x = 2,5040
Jadi konsentreasi sampel berdasarkan
perhitungan ialah 2,5040 ppm.
Pustaka
Khopkar. 2008.
Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press
0 komentar: